14 Juni 2013

PENYEBAB SUHU DINGIN DI PEGUNUNGAN

Mengapa Semakin Atas Semakin Dingin

“Semakin Anda di Atas Semakin Banyak Angin yang Menerpa Anda”, itu ungkapan politik yang sering disenandungkan dengan usil dibeberapa tempat. Tapi bukan itu yang Rofa maksud.
Beberapa minggu yang lalu berawal dari pertanyaan jail sang adik yang bertanya pada kakaknya yang sudah kuliah: “A, kenapa sih kalau di gunung udara terasa dingin?”. Nah, cuma akibat pertanyaan itu. Kembali terputar pula CD usang dalam otakku dalam format 3gp: ‘itu pertanyaanku waktu SD ke guruku’. Dahulu kala, guruku menjawab dengan tenang: “Di Gunung dingin karena ada pepohonan”.
Aku mengangguk saja sambil mulut masih menganga lalu mengeluarkan busa (apakah sesederhana itu?). Lalu apa yang mesti aku jawab teman-teman?
Aku gunakan saja teori dalih dari Socrates; kembali menanyakan hal serupa pada adikku. “Memangnya menurut Elvira Nuranisa yang cantik mengapa udara di gunung dingin?”
“Pasti karena ada pohon ya A?”
Wadejig, ternyata pola pikir guruku waktu SD sama dengan adikku”, gumamku dalam hati. Lalu aku memberikan senyum semanis-manisnya yang aku bisa (tersenyum bukan berarti tandanya setuju).
Duar… Balonku meletus satu.
Persoalannya belum selesai. Akhirnya aku angkat ke forum. Aku tanyakan kepada teman-temanku dengan kadar keusilan stadium 5.
Hasil:
80% koresponden mengatakan karena adanya pepohonan. Kesimpulan: level pemikiran tak lebih baik dari adik dan guru SD aku.
15% koresponden mengatakan karena semua itu sudah sunatullah. Kesimpulan: sepertinya mereka beraliran Jabariyah.
4% koresponden mengatakan tidak tahu alasannnya. Mereka hanya menyarankan agar saya tidak memikirkannya. Karena banyak hal lainnya yg lebih penting untuk dipikirkan. Kesimpulan: No Comment.
1% korespoden menjawab dengan nada yang sedikit melengking. dia berujar “MeeeoooOnnnggg…”. Kesimpulan: ternyata bertanya pada kucing tidaklah membantu. Jangan mencobanya di rumah!
Catatan: Sebenarnya ada satu orang koresponden yang menyatakan bahwa suhu dingin di gunung dipengaruhi oleh permukaan yang tidak rata. Rofa tidak memasukannya dalam hasil di atas karena pernyataan ini perlu penelitian yang lebih serius. Baik itu terhadap pernyataannya maupun terhadap orangnya.
Dari beberapa premis tersebut Rofa tdak menemukan suatu kepuasan akan jawaban yang dituntut. Jalan terakhir: Marilah berpilsafat…
Jika kita menilai bahwa udara dingin di daerah pegunungan disebabkan oleh perbuatan baik pepohonan, maka ada satu cacat yang bisa kita temukan; Gunung Himalaya bersalju dan sangat dingin tapi di sana tidak ada pohon.
Lalu?
Petunjuk awal yang kita dapatkan ada kaitannya dengan tekanan. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin tinggi tekanannya. Kita simpan dahulu premis ini.
Udara = Gas. Gas adalah salah satu wujud materi, yang terdiri dari berbagai macam partikel yang berbeda (misalnya: Oksigen, Hidrogen, Helium, Karbondioksida, atau bau heos dari mulut anda).
Karena semakin tinggi suatu tempat, semakin tinggi tekanannya maka sudah pasti di daerah yang lebih rendah akan terdapat lebih banyak partikel udara (karena tekanan) dibandingkan dengan di daerah yang lebih tinggi. Akibat banyaknya partikel yang bertumpukan di daerah rendah, maka suhu yang dihasilkan akan relatif lebih tinggi.
Ilustrasi: Hal ini tidak jauh berbeda dengan kondisi saat anda berada di antrian halte Busway yang sesak oleh calon penumpang.
Tapi walaupun suhunya lebih panas di daerah rendah tapi teman-teman akan mempunyai kadar udara yang lebih dari cukup untuk melangsungkan kehidupan.
sumber :  http://rofaneutron.wordpress.com/info/konsep-fisika/mengapa-semakin-atas-semakin-dingin/

Tidak ada komentar: